Bondowoso, PORTALBANGSA.CO.ID – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai takziah kerumah duka Farhat Mika Rahel Riyanto atlet tinju Bondowos, langsung meninjau Bazar Murah Dipendopo Bupati Bondowoso, Sabtu (16/9/2023).
Gubernur Jatim Khofifah mengatakan, ini adalah proses yang lakukan di berbagai tempat dan dalam koordinasi Disperindag bersama Bulog.
“Seperti di sini ada koordinasi Kadis pertanian dan ketahanan pangan, dan di berbagai tempat sudah berjalan dari awal September yang lalu. Sebagaimana kita ketahui bahwa ada kenaikan harga beras di atas SAT baik medium maupun premium di Jawa Timur, dari tahu ke tahun September 2022 ke September 2023 kita surplus 9, 23 di tingkat nasional itu surplusnya 3% kalau di sini 9 lebih,” jelasnya.
Gubernur juga menyampaikan, mengapa harga mengalami kenaikan di atas HIT, itu dikarenakan GKG dan GKP. Gabah kering giling dan gabah kering panen di tingkat penggilingan memang mengalami kenaikan di atas HIT.
“Kalau DKP dan GKG di penggilingan diatas HIT, maka produk berasnya itu juga diatas HiT sesungguhnya itu yang terjadi di Jawa Timur. posisi di gudang Bulog juga kita surplus bahkan awal September ini dari Jawa Timur.yang biasanya kita supply 16 provinsi di Indonesia timur di luar Sulsel sekarang kita juga harus supply ke Sulsel,” terangnya
khofifah Indar Parawangsa juga menambahkan bahkan sampai akhir tahun ini masih bisa dikatakan aman kalau dilihat dari stok di Bulog.
“Saya baru sampaikan dulu kita suplai di 16 provinsi Indonesia timur di luar Sulsel, sekarang Sulsel juga disuplai dari Jawa Timur. Dulu kita tidak masuk ke Sumatera sekarang Riau dan Babel juga disuplai dari Jawa Timur. Ini yang saya harus sampaikan bahwa sebagai sebuah bangsa stok logistik kita mestinya juga bisa dibagi ke berbagai Provinsi yang lain, kalau misalnya sebagian besar Ngawi memang masuknya ke food station, Jakarta banyak sekali yang juga pedagang beras, Jawa Tengah itu ambil dari Jawa Timur, Jawa Barat juga ambil dari Jawa Timur,” tambahnya
Jadi, posisinya harus dilihat secara komprehensi. kembali Gubernur sampaikan, surplus tiap tahun September ke September di penggilingan itu memang di atas HIT.
“Harapan kita bahwa GKP, dan GKG yang di penggilingan di atas HIT itu benar-benar bisa dinikmati oleh petani kita, sehingga nilai tambah itu akan dinikmati oleh petani kita. Harga di Jawa Timur sesungguhnya itu tidak paling tinggi di antara Provinsi yang lain jadi Provinsi tetangga kita itu lebih tinggi dari HIT dari Jawa Timur, Saya rasa itu kenapa kemudian kita melakukan pasar murah seperti hari ini, harapannya tentu bisa meringankan beban masyarakat,” tuturnya.
Kegiatan Gubernur dilanjutkan dengan membagikan zakat produktif kepada para pengusaha ultramikro, dari awal sampai akhir acara berlangsung aman dan lancar.