Bondowoso, PORTALBANGSA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelontorkan anggaran hingga Rp 1,9 miliar di APBD awal 2024 untuk pemberian susu khusus penanganan stunting atau susu pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK).
Susu tersebut diberikan secara gratis bagi balita dua tahun (Baduta). Tepatnya, Baduta yang mengalami stunting atau pun balita kondisi tertentu seperti yang mengalami penyakit penyerta.
Penyerahannya disampaikan kepada masyarakat melalui seluruh Puskesmas yang ada. Dan untuk memastikan tepat sasaran Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto meninjau langsung penyerahan itu di Puskesmas. Pada, Kamis (20/6/2024) ini, peninjauan dilakukan di Puskesmas Grujugan, dan Puskesmas Maesan.
Menurut Plt Kadinkes Bondowoso, dr. Selamet Santoso, pemberian susu PKMK ini tak serta diberikan saja. Namun, juga ada pendampingan dari dokter spesialis anak. Tepatnya harus ada resep dari dokter spesialis anak.
Karena, kebutuhan susu untuk bayi stunting berbeda-berbeda. Tergantung kondisinya.
“Tidak semua balita stunting kebutuhan susunya sama. Ada yang mendapatkan enam tiap bulannya, ada delapan,” tuturnya.
Sementara itu Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto, mengatakan, pemberian susu untuk penurunan stunting ini benar-benar berdampak.
“Target kalau berdasarkan nasional kan 14 persen akhir tahun ini. Alhamdulillah kita sudah di bawah jauh,” katanya.
Menurutnya, Dinkes juga memberikan makanan tambahan untuk Bumil dan susu bagi ibu hamil.
Ini merupakan salah satu upaya preventif terjadinya stunting.
Sebelum itu, Bu Eka, salah seorang warga di Kecamatan Jambesari DS, mengaku sangat bersyukur sekali dengan bantuan susu khusus untuk penanganan stunting ini. Lebih-lebih diberikan secara gratis, dari harga seharusnya sekitar Rp 109 ribuan.
Karena kondisi putri bungsunya yang selama ini berat badannya susah naik itu, sempat membuatnya sedih. Bahkan, ia berencana untuk mendatangi dokter spesialis anak. Melihat anaknya yang berusia 15 bulan itu, berat badannya hanya naik 1-2 ons per bulan.
“Tapi bidannya bilang sabar dulu, susunya akan datang. Alhamdulillah, sudah dua bulan ini dikasih gratis tiap minggu di Puskesmas,” katanya.
Kini, berat badan putrinya pun naik jadi 6,8 kilogram. Bahkan, tak berhenti makan.