Bondowoso, PORTALBANGSA. CO. ID – Komando Distrik Militer (Kodim) 0822 Bondowoso keluarkan flyer himbauan untuk masyarakat Bondowoso agar tidak tergiur dengan tawaran kerjasama yang tidak jelas dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Dikarenakan, di sejumlah wilayah banyak ditemukan ajakan kerja sama untuk makan bergizi gratis yang berujung dimintai sejumlah biaya atau penipuan
Dalam flyer yang dikeluarkan oleh Kodim 0822 Bondowoso disebutkan, agar masyarakat berhati-hati dan tak mudah percaya ajakan pembuatan dapur sehat, penyediaan barang atau supplier MBG.
Termasuk, tak mudah tergiur ajakan kerja sama catering MBG, serta ajakan sebagai karyawan-karyawati MBG.
“Seperti dikutip dalam flye tersebut, ” Apabila ada ajakan seperti di atas agar datang/konfirmasi kebenarannya ke Kodim 0822 atau Koramil setempat”.
Letkol Arh Achmad Yani selalu Dandim 0822 Bondowoso memastikan bahwa pihaknya tidak pernah meminta dana atau menawarkan kerja sama berbayar terkait dengan program tersebut, dan semua layanan dipastikan gratis.
” Semuanya gratis, ” ungkapnya.
Ia pun meminta masyarakat agar segera melapor jika ada orderan pemesan fiktif. Termasuk pada pengusaha catering agar jangan mudah tertipu bila ada yang menawarkan kerjasama mengatasnamakan mitra program makan bergizi gratis.
Untuk realisasi makan bergizi gratis, pemenuhannya telah dilakukan melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang harus memenuhi standar Badan Gizi Nasional (BGN), di Bondowoso hingga sekarang.
“Jika ada, tolong segera laporkan ke Kodim,” tegasnya
Begitu pula untuk rekrutmen tenaga kerja di SPPG. Ahmad Yani menegaskan tidak ada biaya. Jika ada oknum yang meminta sejumlah uang dengan iming-iming bekerja di SPPG atau dapur makan bergizi gratis, hendaknya ditolak dan dilaporkan.
Menurut informasi, satu dapur SPPG ini berkapasitas memasak bagi 3.000 siswa .
Untuk satu dapur SPPG sendiri diperlukan sekitar 50 an karyawan, yang terdiri dari beberapa petugas. Yaitu, kepala dapur dan wakil kepala dapur yang sebelumnya telah mengikuti pendidikan di Unhan dan di Akmil selama 7 bulan.
Karyawan tersebut berasal dari Bondowoso yang merupakan lulusan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia ( SPPI).
Kemudian, karyawan untuk akuntan dan ahli gizi juga merupakan orang Bondowoso Sarjana Akuntansi dan Sarjana ahli Gizi lulusan Universitas Jember.
Khusus ahli gizi, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bondowoso dalam menentukan menu makan bergizi.
Untuk 46 karyawan lainnya bertugas di berbagai pekerjaan lain. Seperti tukang masak, packing, bagian cuci piring, dan lainnya.