Berita

Begini Harapan Kades Petahunan Untuk Warganya

Editor PB
×

Begini Harapan Kades Petahunan Untuk Warganya

Sebarkan artikel ini

Lumajang, Portalbangsa. Co. Id – Karena semakin sulitnya dunia kerja di Malaysia, Kepala Desa Petahunan, Sumarli memperingatkan warganya agar tidak bekerja di Malaysia dan menyarankan bekerja di desanya, sambil usaha sampingan dengan membuat bibit sayur, membuat besek dan beternak kambing.

Kepala Desa Petahunan, Sumarli menjelaskan, Malaysia sekarang tidak seprospek tahun 90 an.

“Selain mata uang ringgit yang tidak seberapa besar, tenaga kerja dari Banglades menjadi pesaing karena mereka mau bekerja dengan gaji murah dari pekerja indonesia,” jelasnya.

Diterangkan, misalkan biaya ke bekerja ke Malaysia rp 10 juta, lebih baik dibelikan kambing betina yang harga Rp 2 juta.

BACA JUGA :
Polres Jember Maksimalkan Patroli di Bulan Ramadhan, Aksi Bali Jadi Salah Satu Atensi

” Dengan punya kambing 5, warga masih bisa bekerja yang lain, bisa buat bibit sayur maupun usaha yang lain dan bisa berkumpul dengan keluarga,” terangnya.

Dikatakan, dengan biaya kurang lebih rp 10 juta, belum tentu pendaptannya melebihi.

” Sekarang pembangunan di Malaysia jarang dikerjakan orang indonesia, tetapi oleh orang banglades,” ungkapnya.

Ketika ditanya mengapa dikerjakan oleh orang Banglades? Secara lugas dikatakan, orang banglades berani ngerjakan dengan harga murah.

” misalkan pemborong indonesia ngerjskan oroyek dengan hsrga 100, orang banglades berani 60. Jadi kebanyskan proyek komtruksi di.malaysia sebagian besar dikerjakan orang bangkades,” ujarnya.

BACA JUGA :
Anggaran Program Prioditas Tidak Dipangkas, Begini Kata Pj Bupati Lumajang

Diungkapkan, kerja di malaysia memang keluhatannya sukses, karena kiriman uangnya besar.

“Kenyataannya, kerja diluar negeri sangat sulit, karena tuk tenaga baru biasanya jadi asisten tukang yg gaji nya kecil dan tidak terusan kerjanya,” ungkapnya.

Kalau ikut proyek besar, kerjanya tetusan tapi bayarannyA gabdol.

“Kerja tiga bulan dibayar
Satu bulan, belum lagi klo dibawa kabur ama mandornya. Tidak mendapat gaji sama sekali,” tukasnya.

Dia selalu memperingatkan, agar jangan bekerja di malaysia, lebih kerja di desa dengan usaha sampingan.

BACA JUGA :
“Wayahe Ngaji APBD” Bersama Aliansi Penegak Demokrasi Dan Keadilan Kabupaten Lumajang

” saya berusaha mengingatkan warganya, saat mengurus surat untuk bekerja di luar negeri, ” tukasnya.

Dikatakan pula, pihaknya
Berusaha memberikan usaha seluas luasnya bagi warganya.

” saat ini masih pembbitan sayur, buat besek dan ternak kambing,” terang nya.

Untuk pembibitan sayur, memiliki padar yang bagus yakni ke ranu pane.

” besek sudah banyak pembelinya, selams ini oembibitan beli besek ke jember. Saya harap pembibit lumajang tidak perlu ke jember, cukup ke desanya,” pungkasnya.(tono)