Pendidikan

Gugah Cinta Museum Sejak Dini, Begini Kata Kadisdikbud Probolinggo

Editor PB
×

Gugah Cinta Museum Sejak Dini, Begini Kata Kadisdikbud Probolinggo

Sebarkan artikel ini

Probolinggo, Portal bangsa. Co. Id– Sekitar 100 siswa tingkat TK memenuhi area Museum Probolinggo Jalan Suroyo Kecamatan Kanigaran. Didampingi guru dan para orang tua, mereka terlihat antusias mengikuti lomba mewarnai yang bertemakan mencintai museum melalui “Lomba Edukatif Mewarnai ,Dongeng dan Budaya Desain Poster Museum”.

Kegiatan ini sengaja digelar dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memupuk rasa cinta terhadap museum sejak dini pada anak-anak. Hal tersebut diungkapkan Dr.Siti Romlah S.Si,M.Pd , Kepala Disdikbud Kota Probolinggo saat membuka kegiatan.

“Kita berikan kesempatan kepada anak – anak kita untuk mewarnai sesuai kemampuannya. Untuk bapak ibu sambil menunggu buah hatinya bisa berkunjung ke museum kita. Setelah itu orang tua diharapkan dapat menceritakan kepada anaknya agar mereka mau belajar sejarah khususnya yang ada di Kota Probolinggo dan sekitarnya,” ucapnya.Senin ( 26/5/25) pagi.

Dr,Siti Romlah mengatakan Disdikbud menggandeng IGTKI serta mengunggah informasi pendaftaran melalui media sosial. Melihat tingginya animo masyarakat mengikuti lomba, Siti Romlah menuturkan hal ini akan menjadi acuan untuk penyelenggaraan kegiatan serupa di waktu yang akan datang agar lebih meriah dan berjalan dengan baik.

Dalam kesempatan yang sama,Kabid kebudayaan,Sardi SH menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk mengenalkan sejarah kepada putra putrinya agar semakin mengenal budaya, sejarah dan cinta tanah air. “Ini adalah cagar budaya kita dan museum adalah tempat barang-barang bersejarah. Cara mudah sebagai bentuk pembuktian cinta kepada museum salah satunya dengan mengunjungi museum, menjaga, dan mengedukasikannya pada putra putri kita,” ujarnya.

Sementara itu,salah satu guru pendamping mengungkapkan kegiatan ini dapat memberikan ruang yang cukup bagi anak-anak dalam menumbuhkan bakat, minat dan kreativitas. Selain itu, anak juga terlatih untuk bersosialisasi dengan orang banyak. “Kegiatan ini sudah biasa kita lakukan di sekolah, yang berbeda adalah suasananya. Jadi selain mengikuti lomba, anak-anak bisa diberi pengetahuan tentang benda-benda bersejarah yang ada di museum,” terangnya.