Pemerintahan

Launching Astani 2025, Asuransi Bagi Petani Yang Gagal Panen

Editor PB
×

Launching Astani 2025, Asuransi Bagi Petani Yang Gagal Panen

Sebarkan artikel ini
Pemkab Bondowoso
Penyerahan asuransi kepada salah satu petani oleh Wakil Bupati Bondowoso Kh. As'ad Yahya Syafii di BPP Besuk. Selasa, 12/8/2025. (Foto; Dok. Yuniar/Portalbangsa)

BONDOWOSO, http://Portalbangsa. Co. Id – Kini seluruh petani di Kabupaten Bondowoso mendapatkan perlindungan lebih kuat dari risiko gagal panen.

Secara resmi pemerintah daerah meluncurkan Asuransi Pertanian (ASTANI) 2025, sebuah program yang dirancang untuk melindungi petani dari kerugian akibat banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tanaman. Selasa, 12/8/2025

Digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Besuk, bersamaan dengan kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian, Soft Launching dilakukan dengan diikuti ratusan penyuluh, petani, dan perwakilan kelompok tani.

Wakil Bupati Bondowoso As’ad Yahya Syafi’i, menyampaikan, bahwa ASTANI adalah sebagai bukti nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap keberlangsungan hidup petani.

Maka dari itu, dengan perlindungan Astani, petani dapat lebih fokus meningkatkan produktivitas tanpa dibayangi rasa khawatir akan kerugian besar saat gagal panen.

” Pertanian adalah tulang punggung perekonomian Bondowoso. Melalui ASTANI, kita ingin memberikan rasa aman kepada petani sekaligus mendorong lahirnya sistem pertanian yang berbasis inovasi, berkelanjutan, dan berkeadilan,” ujar Wabup

Selain meluncurkan ASTANI, kegiatan di BPP Besuk ini juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian.

Sebanyak 216 peserta yang terdiri dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), perwakilan Gapoktan, dan Poktan hadir untuk mengikuti sesi berbagi pengetahuan dan merumuskan strategi bersama

As’ad juga menerangkan bahwa tantangan di sektor pertanian masa depan tidak hanya terkait peningkatan kuantitas produksi, tetapi juga kualitas hasil pertanian agar memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi di pasar.

” Kita ingin petani Bondowoso menjadi mandiri, kreatif, dan inovatif. Penyuluh harus menjadi motor penggerak yang mentransfer teknologi dan mendorong lahirnya inovasi,” tegasnya

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso, Hendri Widiotono, mengatakan bahwa kegiatan ini didanai melalui APBD dari dana cukai berdasarkan Perkada DPA Perubahan tanggal 27 Maret 2025.

BPP Besuk dipilih sebagai lokasi kegiatan karena mengampu empat kecamatan sekaligus, yakni Cermin, Prajekan, Botolinggo, dan Klabang.

Ia pun menuturkan bahwa program unggulan Wakil Bupati yang tertuang dalam visi-misi telah terealisasi melalui pembentukan Klinik Pertanian di 219 desa dan kelurahan. Dari jumlah tersebut, 135 berada di kios dan 84 di balai desa atau kelurahan.

” Semua sudah terbentuk. Hari ini kita kumpulkan untuk menyamakan persepsi, memperkuat sinergi, dan memastikan program berjalan selaras,” tuturnya

Selain ASTANI, DPKP Bondowoso juga memperkenalkan inovasi baru bernama Tatik Cekatan (Tanam Petik Cabe, Kates, dan Tanaman Sayuran) yang diharapkan mampu menggerakkan ekonomi petani melalui sektor hortikultura.

Hendri menyebutkan, dari total 35.200 hektare sawah di Bondowoso, tahun ini pemerintah telah mendaftarkan 120 hektare lahan ke program ASTANI. Meski baru sebagian kecil, ia optimis cakupan program akan bertambah di tahun-tahun mendatang.

” Terima kasih kepada PT Jasindo yang menjadi mitra kami. Mudah-mudahan tahun depan luas lahan yang tercover ASTANI bisa meningkat, sehingga lebih banyak petani terlindungi,” tutupnya