Bondowoso, http://Portalbangsa. Co. Id – Dalam semangat kebersamaan lintas generasi, Jemaat GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan) bersama LPRI (Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia) menggelar Ibadah Padang Intergenerasi dengan tema yang menyentuh hati, “Tetap Berjuang, Melangkah dalam Terang.”
Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan sukacita dalam alam terbuka, tetapi juga menjadi momen reflektif bagi setiap peserta, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Firman Tuhan yang dibawakan oleh Ibu Pendeta Kristiani Retno Wahyuni, jemaat GKJW diajak untuk menyadari bahwa perjuangan hidup orang tidak selalu mulus, bahkan ketika kita merasa sudah melakukan yang terbaik.
“Kita mungkin merasa sudah berusaha melakukan segala sesuatu yang menurut kita benar, tapi tetap berhadapan dengan kesulitan. Bahkan, seperti tokoh Samson dalam Alkitab, kadang penghalang terbesar justru datang dari dalam diri kita sendiri,” ujar Pdt. Kristiani dengan nada penuh empati.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa perjalanan iman bukan hanya soal menang dari luar, tetapi juga soal menang melawan diri sendiri—melawan keinginan, ego, dan kelemahan yang bisa menjauhkan kita dari terang Tuhan.
“Namun Tuhan kita bukan Tuhan yang meninggalkan saat kita jatuh. Ia adalah Allah yang tetap setia. Seperti Ia masih memakai hidup Samson di akhir hayatnya, Tuhan juga bisa memakai kita, bahkan dalam kondisi yang tidak sempurna,” tambahnya
Suasana ibadah terasa hangat dan akrab, dengan iringan pujian yang dinyanyikan bersama oleh semua generasi. Tidak hanya berdoa dan mendengarkan firman tuhan, peserta juga terlibat dalam berbagai aktivitas interaktif yang mempererat hubungan antarjemaat, sembari menikmati keindahan ciptaan Tuhan.
Acara yang dilaksanakan di Cacalan Beach Banyuwangi pada Jumat,(5/9/2025) ini menjadi bukti bahwa terang Tuhan terus menyinari langkah umat-Nya, dan bahwa iman yang dibangun bersama lintas generasi akan menghasilkan kekuatan yang tidak mudah digoyahkan.
“Mari kita tetap berjuang. Bukan karena kita kuat, tapi karena Tuhan setia. Mari kita melangkah dalam terang. Bukan karena jalan kita mudah, tapi karena terang-Nya tidak pernah padam,” pungkas Pdt Kristiani Retno Wahyuni