Bondowoso, http://Portalbangsa. Co. Id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bondowoso menggelar kegiatan screening TBC (Tuberkulosis) secara menyeluruh kepada 419 warga binaan laki laki dan perempuan.
Kegiatan ini bukan hanya memenuhi kewajiban administratif, tetapi menjadi bagian dari komitmen nyata dalam menjaga hak kesehatan warga binaan.
Meski awalnya hanya 384 warga binaan yang masuk dalam anggaran pemeriksaan, Kalapas IIb Bondowoso Nunus Ananto menegaskan pentingnya memeriksa seluruh warga binaan tanpa kecuali.
“Kesehatan warga binaan adalah prioritas utama. Screening TBC ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah nyata demi mencegah penyebaran penyakit di lingkungan lapas. Satu saja yang terlewat, bisa jadi celah penularan,” ujarnya tegas.
Dengan dukungan berbagai pihak, permintaan untuk memeriksa seluruh 419 warga binaan akhirnya disetujui dan dilaksanakan.
Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama antara: Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Hukum dan HAM, PT Cito Putra Utama sebagai pelaksana teknis, Dinas Kesehatan Bondowoso,Puskesmas Kota Kulon, Tim Medis Lapas Bondowoso
Sebanyak 11 petugas dari PT Cito, dibantu petugas kesehatan daerah dan medis lapas, diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan.
Warga binaan yang terindikasi TBC akan diisolasi secara medis, bukan dikurung, tapi dengan pengawasan ketat untuk mencegah penularan.
Kalapas menegaskan, isolasi ini bertujuan untuk pemulihan, bukan hukuman tambahan.Bagi warga binaan yang bebas sebelum pengobatan tuntas, akan dirujuk ke Puskesmas sesuai domisili agar pengobatan tidak terputus.
“Kalau pengobatan TBC terputus, harus mulai dari awal lagi. Jadi, kami pastikan pasien tetap dalam pantauan, bahkan setelah bebas,” tambahnya
Tak hanya pemeriksaan, Lapas Bondowoso aktif mendorong pola hidup sehat seperti, senam dan berjemur pagi, terilisasi kamar, pemantauan kebersihan harian, pengurangan barang-barang tak perlu yang memicu kelembapan.
“Kami tekankan pada pencegahan. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kami kontrol langsung, bukan hanya memberi perintah,” ungkap Nunus
Kegiatan ini juga mendapatkan pengamanan dari pihak kepolisian, mengingat seluruh proses dilakukan di dalam lingkungan pemasyarakatan yang padat.
dr. Lionir, selaku tenaga medis di Lapas IIb Bondowoso, menjelaskan bahwa screening dilakukan melalui beberapa tahap, pendataan dan identifikasi gejala, rontgen thorax, pemeriksaan dahak jika ditemukan indikasi TBC
“Gejala khas seperti batuk dua minggu lebih, demam berulang, keringat malam tanpa aktivitas dan penurunan berat badan menjadi perhatian awal. Tapi diagnosis utama tetap melalui cek dahak, karena itu standar emasnya,” ujar dr. Lionir.
Hasil rontgen dikirim real-time ke spesialis radiologi secara daring. Jika positif TBC, maka warga binaan akan langsung masuk program pengobatan.