Berita

Pelatihan Bukan Sekadar Seremonial: Komisi 1 DPRD Bondowoso Dorong Solusi Nyata Atasi Pengangguran

Editor PB
×

Pelatihan Bukan Sekadar Seremonial: Komisi 1 DPRD Bondowoso Dorong Solusi Nyata Atasi Pengangguran

Sebarkan artikel ini
DPRD Bondowoso
Setya Budi Ketua komisi 1 DPRD Bondowoso saat dikonfirmasi di acara penutupan pemagangan dalam negeri diaula DPMPTSP. Rabu, 22/10/2025. (Foto:Dok.Yuniar/Portalbangsa)

Bondowoso,http://Portalbangsa. Co. Id – Upaya menekan angka pengangguran di Kabupaten Bondowoso terus digencarkan. Melalui sinergi antara Dinas Ketenagakerjaan dan Komisi 1 DPRD, berbagai program pelatihan dan pemagangan kerja digelar secara berkelanjutan dengan harapan menciptakan tenaga kerja siap pakai serta wirausaha baru yang mandiri.

Ketua Komisi 1 DPRD Bondowoso, Setyo Budi, menyatakan dukungannya terhadap program-program pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan.

Ia menegaskan bahwa kegiatan pelatihan harus benar-benar berdampak dan tidak berhenti pada seremonial belaka.

“Kegiatan yang dilakukan Dinas Ketenagakerjaan ini kami harapkan tepat sasaran dan bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama mereka yang sedang mencari pekerjaan,” ujar Setyo saat menghadiri penutupan pemagangan dalam negeri di Aula Kantor DPMPTSP. Rabu, 22/10/2025.

Lebih lanjut, ia membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya dengan pihak swasta dan donatur yang ingin berkontribusi dalam pengembangan SDM lokal.

“Kalau ada donatur atau dunia usaha yang ingin ikut terlibat, tentu sangat kami apresiasi. Yang penting, setelah pelatihan, para peserta bisa langsung bekerja atau membuka usaha sendiri,” tambahnya.

Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah pelaksanaan program pemagangan dalam negeri yang difasilitasi Disnaker Bondowoso. Program tersebut resmi ditutup setelah berlangsung selama tiga bulan sejak 21 Juli 2025.

Menurut perwakilan Disnaker, Jamilah Fitria Suti Kabid Naker Bondowoso mengatakan bahwa , program ini menyasar pencari kerja dan alumni pelatihan kompetensi dari BLK, dengan proses seleksi yang disesuaikan kebutuhan industri.

“Alhamdulillah, satu peserta sudah direkrut sebagai karyawan, satu lainnya sedang lanjut magang mandiri dan akan ditempatkan di Bali sebagai barista,” jelasnya.

Dua peserta lainnya memilih mundur karena telah mendapatkan pekerjaan di tempat lain, dan satu orang masih dalam proses evaluasi. Selama masa pemagangan, perusahaan menilai aspek kedisiplinan, kejujuran, dan kinerja peserta.

Tak hanya di Conatoand Bakery, Disnaker juga bekerja sama dengan perusahaan lain seperti Pokphand dan Basmalah, dan terus membuka peluang kemitraan meski di tengah keterbatasan anggaran.

Hingga Oktober 2025, Disnaker Bondowoso mencatat lebih dari 1.000 tenaga kerja telah terserap, baik melalui program pemerintah maupun upaya mandiri masyarakat.

Dalam waktu dekat, dinas juga akan menggelar Job Fair, yang diharapkan memperluas peluang kerja di berbagai sektor, termasuk industri SPPG yang kini mulai berkembang.

“Intinya, kami ingin pelatihan dan pemagangan ini benar-benar menjadi solusi nyata, bukan sekadar kegiatan formalitas,” tutup Jamilah