Pemerintahan

Kolaborasi Dua Daerah, Ijen Menuju Panggung Dunia

Editor PB
×

Kolaborasi Dua Daerah, Ijen Menuju Panggung Dunia

Sebarkan artikel ini

Bondowoso, http://Portalbangsa. Co. Id – Pra-revalidasi digelar untuk memastikan kesiapan maksimal menghadapi asesmen internasional. Plt Kepala Disparbudpora Bondowoso, Andrie Zola Antonio, menegaskan komitmen kuat Bondowoso dan Banyuwangi dalam mempersiapkan revalidasi UNESCO Global Geopark (UGGp) Ijen yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan tahun 2026.

Meski kegiatan pra-revalidasi tidak termasuk dalam agenda resmi, pihaknya mengambil inisiatif melakukan simulasi awal demi memastikan seluruh kesiapan teknis dan administrasi berjalan optimal.

“Kegiatan ini kami lakukan untuk mengetahui sejak dini apa saja kekurangan yang harus dibenahi. Dengan simulasi, kita bisa mengoreksi langkah-langkah yang sudah dilakukan sebagai persiapan menuju revalidasi nanti,” ujar Zola, Kamis (20/11/2025) bertempat di Inpran Ballroom Hotel Grand Padis Bondowoso.

BACA JUGA :
Begini Kata Sekda Bondowoso Terkait Beredarnya Flyer Ucapan Selamat Datang

Zola juga menjelaskan bahwa seluruh persyaratan administrasi telah dikirimkan ke Badan Pengelola Geopark sejak Desember, dengan pengiriman terakhir dilakukan tadi malam. Saat ini pemerintah daerah masih menunggu input dan respons dari lembaga tersebut sebelum melangkah ke tahap berikutnya.

Ia menegaskan bahwa Geopark Ijen tidak mengenal sekat wilayah Kolaborasi Dua Kabupaten, Satu Komitmen.
“Tidak ada Geopark Bondowoso atau Geopark Banyuwangi. Yang ada adalah Geopark Ijen, satu kesatuan yang wilayahnya berada di dua kabupaten. Karena itu, pengelolaannya memang harus kolaboratif,” tegasnya.

BACA JUGA :
Akselerasi Kemajuan Daerah, Dandim 0822 Bondowoso Menerima Penghargaan Dari Kementrian Desa PDTT RI

Dalam proses ini, seluruh pihak terlibat aktif, mulai dari tim geologi, Badan Pengelola Geopark Jawa Timur, hingga tim dari Bondowoso dan Banyuwangi yang bersama-sama menyusun dokumen dan memenuhi indikator penilaian.

Setelah kemarin menyelesaikan evaluasi teknis administrasi, hari ini dilakukan dialog, dan besok tim akan turun langsung ke lapangan untuk mensimulasikan jalur kunjungan asesor UNESCO.
“Hal ini penting untuk memastikan setiap geosite berada pada kondisi terbaik saat penilaian berlangsung,” terangnya.

Plt. Ka Disparbudpora itu juga mengakui bahwa persiapan menuju 2026 dihadapkan pada tantangan keterbatasan anggaran. Namun kedua pemerintah daerah tetap memprioritaskan revalidasi ini karena memiliki nilai strategis internasional.

BACA JUGA :
Dandim 0822 Bondowoso Hadiri Night Run Ijen Geopark

“Walaupun kita berada dalam masa sulit, Bondowoso dan Banyuwangi tetap berkomitmen penuh. Ini adalah prestasi internasional, dan sangat disayangkan kalau kita tidak serius. Kami ingin menunjukkan yang terbaik,” ungkapnya.

Sejak mendapatkan rekomendasi tahun 2023, kedua daerah telah mempersiapkan kebutuhan revalidasi selama dua tahun. Melalui evaluasi berkelanjutan, penguatan program, dan dukungan masyarakat, Andrie optimistis Geopark Ijen dapat mempertahankan statusnya pada revalidasi mendatang.

“InsyaAllah, dengan maksimalnya persiapan dan doa masyarakat Bondowoso–Banyuwangi, kita akan tampil prima dalam revalidasi nanti,” pungkasnya.