Bondowoso, http://Portalbangsa. Co. Id – Kerja keras para petani kopi Bondowoso akhirnya menembus pasar global. Ketua KUB Doa Coffee, H. Dani Firza, memastikan sebanyak 4 ton kopi Indonesia—termasuk kopi Bondowoso—resmi dikirim ke Australia hari ini, sebagai bagian dari kontrak ekspor senilai Rp 8,6 miliar untuk musim panen 2026.
Kontrak ini merupakan hasil dari rangkaian business matching yang difasilitasi Bank Indonesia sejak November lalu. H. Dani menyebut bahwa prosesnya panjang: mulai dari cupping test, presentasi kualitas, hingga buyer asal Australia, Mr. Bruno Maulud, menyampaikan letter of intent sebelum akhirnya menandatangani kontrak pada Trade Expo.
“Kopi Bondowoso Kini Dikirim dengan Nama Asli, Bukan Atas Nama Daerah Lain”
H. Dani menegaskan bahwa pencapaian kali ini memiliki makna penting: kopi Bondowoso akhirnya diekspor dengan identitas aslinya.
“Ini tonggak besar. Sekarang kopi Bondowoso diekspor dengan nama kopi Bondowoso. Bukan lagi numpang nama daerah lain. Kita buktikan pada Indonesia dan dunia bahwa kopi kita layak bersaing,” tegas H. Dani.
Meskipun buyer Australia sebenarnya membutuhkan Arabika Bondowoso yang sedang habis stok, pengiriman pertama ini tetap dilakukan dengan robusta hasil kumpulan petani dari beberapa daerah. Namun buyer menginginkan setiap kopi tetap otentik dari daerah masing-masing, termasuk Gayo, Mandailing, dan Bondowoso.
Kode Produksi: Tidak Bisa Lagi Memasukkan Kopi Palsu
Semua kopi yang dikirim telah dilengkapi kode produksi lengkap—meliputi kode negara, provinsi, kabupaten, hingga kode petani.
“Mulai sekarang, tidak bisa bohong lagi. Asal kopi jelas, terlacak. Ini memperkuat perlindungan indikasi geografis kopi Bondowoso,” ujar H. Dani.
Petani Tidak Boleh Melarat
Sebagai penggerak petani, H. Dani menekankan misinya: memastikan kesejahteraan petani meningkat seiring naiknya kualitas dan harga kopi Bondowoso.
“Bagi saya, haram hukumnya petani hidup melarat. Hari ini upah petani kopi sudah di atas UMR. Dari jam 07.00–15.00 bisa Rp 100.000. Kita ingin semua petani merasakan hasilnya, dari hulu sampai hilir,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi hadirnya petani muda berprestasi, termasuk petani dari Kalibaru yang kopinya meraih Juara 2 Nasional. Dukungan antardaerah disebutnya sebagai bukti bahwa kualitas kopi Jawa Timur semakin diakui.
Pasar Australia Baru Permulaan
Menurut H. Dani, pasar internasional terus terbuka. Selain Australia, Tiongkok juga menunjukkan minat besar terutama terhadap kopi luwak penangkaran, yang sempat tembus harga 100 dolar per kilogram.
Keunggulan Kopi Bondowoso
Kopi Bondowoso memiliki beberapa ciri khas yang membuat buyer tertarik:
Karamel lebih tebal. Cita rasa lebih spesifik sesuai indikasi geografis. Banyak varietas kuno warisan Belanda dengan biji kecil namun lebih pekat
Karakter inilah yang menurut buyer Australia memiliki kualitas setara kopi-kopi terbaik dunia.
“Kalau batch ini memuaskan, pengiriman akan terus berkelanjutan. Dan pasar kopi Bondowoso akan benar-benar terbuka lebar,” tutup H. Dani.













