Berita

Desa Penanggal Gelar “Grebeg Ambengan” Peringati Tahun Baru Hijriah 1 Suro

Editor PB
×

Desa Penanggal Gelar “Grebeg Ambengan” Peringati Tahun Baru Hijriah 1 Suro

Sebarkan artikel ini

Lumajang, PORTALBANGSA.CO.ID – Desa Penanggal, kecamatan Candipuro, merayakan peringatan Tahun Baru Hijriyah dengan menggelar acara Grebeg Suro dan Sedekah Desa pada 1 Suro. Acara tahunan tersebut menjadi momen penting bagi warga desa untuk berkumpul dan merayakan tradisi budaya yang telah berlangsung turun-temurun, Minggu (21/07/2024).

Kepala desa Penanggal Cik Ono saat diwawancarai awak media mengatakan, bahwa ratusan warga desa Penanggal hadir dalam acara tersebut. “Ada sekitar 200 orang yang hadir dalam acara “Grebeg Ambengan” yang diawali dengan acara khataman Qur’an kemudian dilanjutkan dengan acara Grebeg Suro yaitu Grebeg Ambengan. Ada 40 Ambengan yang dibawa oleh masing-masing RT di desa Penanggal”, ujar Cik Ono.

BACA JUGA :
ATR/BPN Minta Kades Dukung Penuh PTSL

Puncak dari rangkaian acara ini adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang dipimpin oleh kidalang Aji Busono dari Jember. Pertunjukan wayang kulit ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga sarana untuk melestarikan budaya Jawa yang kaya akan nilai-nilai filosofi dan spiritual. “Niatan kami mengadakan acara grebeg suro ini adalah – Mengharapkan ridho dari Allah SWT agar desa kami dijauhkan dari hama penyakit, terutama hama tikus yang merajalela”, ungkap Cik Ono.

BACA JUGA :
Cak Thoriq – Ning Fika Akan Kembalikan Program Gratis

“Acara Grebeg Ambengan dan Sedekah Desa ini merupakan wujud rasa syukur warga Desa Penanggal atas segala berkah yang telah diterima serta sebagai doa untuk kesejahteraan dan keselamatan di tahun yang baru. Kegiatan ini juga memperkuat tali silaturahmi antar warga, memperkokoh rasa kebersamaan, dan menjaga tradisi yang menjadi identitas desa”, tambahnya.

Masih kata Cik Ono, bahwa sedekah desa ini adalah acara tahunan. “Acara ini adalah rangkaian kegiatan sedekah desa tahunan yang diawali dari malam 1 Suro yaitu, pawai obor dengan peserta 3 ribuan obor, ruwat air, hari ini dilanjutkan dengan kegiatan khotmil Qur’an dan grebeg suro dengan puncak acara nanti malam yaitu pagelaran wayang kulit semalam suntuk”, pungkas Cik Ono.

BACA JUGA :
Polisi evakuasi jasad bayi Ditemukan Tersangkut di Sungai Mujur

Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, warga Desa Penanggal berharap acara ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

Reporter : Atman