Bondowoso, http://Portal bangsa. Co. Id – Menghadapi potensi meningkatnya bencana hidrometeorologi di musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama TNI, Polri, dan unsur relawan menggelar Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025, Jum’at (17/10/2025), di Alun-Alun Bondowoso.
Kegiatan yang diikuti sekitar 450 personel ini dipimpin langsung oleh Bupati Bondowoso K.H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag, dan dihadiri oleh Dandim 0822 Bondowoso Letkol Arh Achmad Yani, S.E., M.Han, Kapolres AKBP Harto Agung Cahyono, S.H., S.I.K., M.H., serta sejumlah pejabat Forkopimda lainnya.
Apel ini juga diikuti oleh berbagai unsur dari TNI, Polri, BPBD, Brimob, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, Perkim, PMI, Pramuka, VPRB, mahasiswa, hingga relawan dari Kecamatan Sumberwringin dan Tlogosari.
Dalam amanatnya, Bupati Abdul Hamid Wahid menegaskan bahwa Bondowoso memiliki potensi tinggi terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah perbukitan. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci penting dalam mengurangi risiko bencana.
“Kita tidak dapat menghindari bencana, namun kita bisa memperkecil risikonya melalui kesiapsiagaan, kedisiplinan, dan kerja sama lintas sektor. Semangat gotong royong dan solidaritas menjadi kekuatan utama dalam menjaga keselamatan dan kemanusiaan di daerah kita,” tegas Bupati dalam sambutannya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penyematan pita tanggap bencana kepada perwakilan dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan, sebagai simbol kesiapan seluruh elemen dalam menghadapi ancaman bencana di Bondowoso.
Sementara itu, Dandim 0822 Bondowoso Letkol Arh Achmad Yani, S.E., M.Han., menyampaikan bahwa apel ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dalam sistem penanggulangan bencana yang terintegrasi.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa semua unsur siap — baik dari sisi personel, peralatan, maupun koordinasi di lapangan. Karena dalam situasi darurat, kecepatan dan sinergi adalah kunci,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan, seluruh peserta berkomitmen untuk menjaga Bondowoso tetap tangguh menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di tahun 2025.