Advertorial

RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo Bangun Gedung Rekam Medis dari DBHCHT

Redaksi
×

RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo Bangun Gedung Rekam Medis dari DBHCHT

Sebarkan artikel ini
RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdoer Rahem Situbondo

Situbondo, PORTALBANGSA.CO.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdoer Rahem Situbondo membangun sebuah gedung rekam medis. Gedung tersebut dibangun menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Menurut Kabag TU RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, Heri Winarno, pembangunan gedung rekam medis tersebut menelan anggaran hampir 1 milyar atau sekitar Rp 997 juta.

Dukungan anggaran bersumber dari DBHCHT dari pemerintah daerah tersebut untuk konstruksi pembangunan gedung rekam medis.

BACA JUGA :
Dinsos Situbondo Gandeng Desa untuk Verfal Calon Penerima BLT Sumber DBHCHT

“Pembangunan gedung tersebut betujuan untuk menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” jelas Heri Winarno, saat dikonfirmasi, Jumat (10/11/20022).

Sebab, imbuh Jeri Winarno, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga RSUD dr. Abdoer Rahem dapat menjadi rujukan masyarakat Situbondo dan sekitarnya.

BACA JUGA :
Kunjungi Warung Nikmat Ambulu 3 Olean Situbondo, Dijamin Rasa Mantap dan Harga Pas Dikantong

“Pun pembangunan gedung rekam medis baru itu tengah dikerjakan.targetnya bulan Desember ini bisa rampung,” terangnya.

Saat ini progres pembangunan gedung sudah sekitar 90 persen. Akhir tahun ini sudah harus selesai dan dapat diresmikan pemakaiannya.

Dikatakan lebih lanjut Heri Winarno, saat ini memang sudah ada gedung rekam medis di RSUD dr. Abdoer Rahem. Namun ruangannya kurang luas. Sehingga pihaknya membangun gedung baru dengan ukuran lebih luas.

BACA JUGA :
Polres Situbondo Dropping Bantuan Makanan untuk Warga Terdampak Banjir di Kendit

Perluasan dilakukan untuk memaksimalkan tempat penyimpanan berkas atau data rekam medis. Sehingg nantinya petugas tidak kesulitan ketika mencari dokumen rekam medis pasien yang sedang atau pernah dirawat.

“Mudah-mudahan pelayanan pada masyarakat akan menjadi lebih maksimal. Sehingga dapat lebih membantu pasien,” tandas Heri Winarno. (isw)