Bondowoso, PORTALBANGSA. CO. ID – Ir.H.M.Nasim Khan Anggota DPR RI gelar Reses dengan Bersholawat di Daerah Pemilihan Jawa Timur khususnya di Kabupaten Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. Bertempat di Ballroom Hotel Ijen View acara digelar
Minggu (26/11/23) .
Turut hadir dalam acara tersebut tokoh Kultur dan Struktur sekaligus Ketua DPC PKB
H.Ahmad Dhafir, Sahmasy, Penggerak PKB dari masing-masing Kecamatan dan Desa, Konstituen PKB serta Sahabat NKI.
Dalam sambutannya H.M.Nasim Khan mengawali dengan pembacaan sholawat nariyah, lalu pemanggilan para calon DPRD Kab.Bondowoso
“Dalam perjuangan tidak boleh kendor karena dalam berjuang kita harus tegas, makanya kami dari Partai PKB akan merangkul semua masyarakat baik dari para alumni pesantren-pesantren, Sahabat NKI serta jajaran Muslimat ”, ujarnya
Ia juga menambahkan, “ Kita rangkul semua dengan slogan Reses Bersholawat di periode 2024, karena dengan Sholawat akan menjadi pemersatu dalam perjuangan kemaslahatan ummat” tuturnya.
“Kabupaten Bondowoso saya kumpulkan ribuan masyarakat untuk bersatu dan besholawat, dengan NKI bersholawat, dan kita besarkan PKB sebagai perantara perjuangan kita, dengan bersinergi”, tambahnya
Reses dengan NKI Bersholawat tersebut mendapat sambutan dan antusias dari para hadirin yang hadir.
Ketua DPC PKB, DPRD Bondowoso H.Ahmad Dhafir juga memyampaikan dalam sambutannya ” Saya sangat mendukung apa yang menjadi tujuan dari H.M.Nasim Khan, yaitu mencerdaskan bangsa karena kita adalah satu. Dengan saling membantu dalam perjuangan dan membawa nilai ubudiyah melalui partai PKB yang merupakan partai kebanggaan kita”, jelasnya
Menurutnya, Ulama punya andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia.
“Dengan PKB berarti kita telah melanjutkan perjuangan ulama, yang merupakan cita-cita para ulama dan kemerdekaan Negara Indonesia tak lepas dari perjuangan ulama” imbuhnya.
“Pemilu Tahun 2024, kita bersama-sama berjuang menangkan PKB, mulai dari DPRD kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI hingga Presiden, apapun yang kita lakukan untuk PKB mudah-mudahaan dinilai ibadah”, tutupnya. (Yuniar)
