Bondowoso, PORTALBANGSA. CO. ID – Tersebarnya video banjir di Desa Leprak dan Pandak Kabupaten Bondowoso di medsos ternyata tak sampai masuk ke rumah warga
Tetapi sekitar 32 hektar lahan pertanian padi, kacang, dan jagung yang siap panen di kedua Desa tersebut terkena dampaknya terendam banjir. Minggu (2/2/2025)Menurut pantauan di lokasi, di Desa Pandak sekitar 2 hektar, dan di Desa Leprak sekitar 30 hektar lahan pertanian yang terendam banjir.
Meskipun demikian, dipastikan banjir tak sampai masuk ke pemukiman warga.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bondowoso Yuliono Triandana mengatakan bahwa hujan deras terjadi mulai pukul 17.00 WIB. Hingga air dari sungai Desa Wonoboyo yang membuat debit air tinggi hingga plengsengan jebol.
“Airnya merendam pertanian sekitar 2 hektar, di Pandak. Sebentar lagi kita cek di Leprak,” ungkapnya.
Ia sendiri langsung menuju ke TKP setelah mendapatkan informasi. Dan hasil asessment memang air sempat meluber ke jalanan setinggi mata kaki dewasa. Namun, sudah berangsur surut.
“Sempat meluber ke jalan airnya,” terangnya
Menurut warga sekitar Ashari (45) salah satu petani pemilik lahan pertanian mengatakan, lahannya sekitar 1 hektar terendam banjir. Padinya yang siap panen sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
Dirinya sempat ke sawah saat hujan deras. Namun, karena air banjir cukup besar dirinya langsung pulang.
“Tadi kesana, terus pulang dulu karena airnya deras,” terangnya.
Hj Zainul (52), warga RT 02 RW 01 Desa Leprak, Kecamatan Klabang juga menjelaskan bahwa sawahnya seluas 1 hektar yang ditanami jagung dan kacang juga terendam banjir.
“Gagal panen itu sudah, 1 hektar itu sawah saya,” ujarnya
Dalam kesempatan tersebut Sayyid selaku Ketua RT 10 RW 2, Dusun Parseh, Desa Leprak, Kecamatan Klabang, di belakang rumahnya tepat di bantaran sungai Wonoboyo.
Ia mengatakan seluruh warga berkumpul menangis pada sekitar jam 18.30 WIB karena air di sungai tingginya melebihi tinggi bronjong yang di bangun. Atau sekitar setinggi 4 meter.
“Tadi airnya sudah masuk ke kandang. Makanya 3 sapi tadi kami ungsikan,” ujarnya.
Menurutnya, debit air tinggi saat hujan deras memang sering terjadi di desanya. Hanya saja, yang sekarang air nyaris meluap ke kandang ternaknya.
“Yang sekarang ini besar sekali,” pungkasnya.