Bondowoso, PORTALBANGSA.CO.ID – 28 Juli 2025, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Koesnadi Bondowoso terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan yang lebih optimal dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pada tahun anggaran 2025, RSUD dr. H. Koesnadi kembali memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dengan total alokasi mencapai Rp3 miliar. Dana tersebut akan difokuskan untuk pengadaan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan yang menjadi elemen krusial dalam peningkatan kualitas layanan rumah sakit.
Direktur RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso, dr. Yus Priatna A., Sp.P, mengungkapkan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk pembaruan fasilitas umum yang berdampak langsung pada kenyamanan pasien dan efisiensi kinerja tenaga medis.
“Anggaran DBHCHT sebesar Rp3 miliar ini kami alokasikan untuk pengadaan peralatan umum penunjang pelayanan kesehatan, seperti tempat tidur pasien yang sudah tidak layak, trolley pelayanan baru, serta pembaruan fasilitas penunjang lainnya,” jelas dr. Yus.
Langkah strategis ini dilakukan sebagai bentuk upaya rumah sakit dalam menciptakan layanan yang tidak hanya cepat dan tepat, tetapi juga manusiawi dan nyaman bagi pasien. Fasilitas yang memadai akan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif, baik bagi pasien maupun tenaga medis yang bekerja di rumah sakit.
“Pembenahan fasilitas umum menjadi bagian dari strategi jangka panjang kami untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit secara menyeluruh,” tambahnya.
Dr. Yus juga menekankan bahwa pengelolaan DBHCHT dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Seluruh proses pengadaan dilakukan berdasarkan kebutuhan riil rumah sakit dan dilaksanakan secara terbuka guna memastikan dana publik digunakan secara efektif.
“DBHCHT adalah amanah dan tanggung jawab besar. Kami pastikan penggunaannya tepat sasaran dan memberikan dampak nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
Selain pembenahan fisik dan peralatan, RSUD dr. H. Koesnadi juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan, workshop, dan pengembangan profesional berkelanjutan. Upaya ini didukung dengan penataan sistem manajemen rumah sakit berbasis teknologi dan penguatan kolaborasi lintas sektor, demi menciptakan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif.
Dengan pengelolaan DBHCHT yang tepat dan berorientasi pada pelayanan publik, RSUD dr. H. Koesnadi optimistis dapat meningkatkan posisinya sebagai rumah sakit rujukan utama di Kabupaten Bondowoso dan wilayah sekitarnya.
Langkah-langkah strategis yang diambil tidak hanya memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit milik pemerintah daerah, tetapi juga mendorong terciptanya sistem layanan kesehatan yang lebih profesional, ramah, dan berstandar tinggi.
“Kami ingin RSUD dr. H. Koesnadi menjadi rumah sakit yang mampu menjawab tantangan pelayanan kesehatan modern. Dengan kolaborasi, peningkatan fasilitas, dan SDM yang unggul, kami siap memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” pungkas dr. Yus Priatna.(Hosairi Irawan/ADV)