Bondowoso, PORTALBANGSA.CO.ID -Pada 20 Mei 2024 lalu Pemerintah Kabupaten Bondowoso melakukan mutasi terhadap enam pejabat eselon II.
Namun begitu, setelah dilakukan “rotasi” pada posisi jabatan kepala dinas. Ternyata, masih ada satu organisasi perangkat daerah (OPD) yang justru kosong. Tak dipimpin oleh Kepala OPD, dan bahkan posisi Sekretaris Dinasnya pun kosong karena juga turut digeser.
Yakni, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Sebelumnya, dinas yang menaungi desa itu dipimpin oleh Pj Sekda Bondowoso, Haeriyah Yuliati. Namun, pada mutasi kemarin Haeriyah Yuliati dimutasi sebagai Kepala Dinas Pendidikan.
Sementara itu, Sekretaris DPMD, yang sebelumnya ditempati oleh Abdul Mannan, digeser sebagai Kabag Pemerintahan Setdakab Bondowoso, yang dimutasi pada tanggal 22 Mei 2024 lalu.
Saat dikonfirmasi Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto mengatakan, meskipun posisi itu kosong namun tak membuat pelayanan berkurang. Namun justru tambah ngebut.
“Malah justru saya ingin tambah ngebut,” ujar Pj Bupati
Ia pun memastikan kosongnya posisi pimpinan di OPD tersebut tidak karena kekurangan sumber daya manusia (SDM), namun karena dirinya melihat potensi di lapis ke dua.
“Ini kan justru, saya melihat potensi di lapis ke dua. Siapa saja yang pantas. Lapis ke dua itu eselon III dan administrator,” tambahnya.
Karena itulah, ia menyebut kemungkinan masih akan ada penataan kembali.
Disinggung kosongnya posisi pimpinan OPD, Bambang menampik tak ada kekosongan jabatan di OPD itu. Namun, ia tak menyebut siapa Plt di DPMD.
“(Kapan diisi pak? Sudah berapa hari kosong?) Tidak, kata siapa kosong?. Ada,” katanya singkat.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir, mengharapkan agar posisi tersebut segera diisi.
Diirinya berharap jangan sampai pengisian personil ini terjadi seperti pola-pola kemarin, yakni persoalan koneksi.
Namun, pengisian personil hendaknya bagaimana ASN ini mendapatkan posisi karena kemampuan dirinya.
“Jangan karena koneksi, lalu kemudian mengorbankan posisi,” pungkasnya.