Kesehatan

Pemkab Situbondo Alokasikan Anggaran DBHCHT untuk Belanja Alkes di RSAR

Redaksi
×

Pemkab Situbondo Alokasikan Anggaran DBHCHT untuk Belanja Alkes di RSAR

Sebarkan artikel ini
dr. Abdoer Rahem Situbondo,
dr. Abdoer Rahem Situbondo,

Situbondo, PORTALBANGSA.CO.ID – Pemkab Situbondo mengalokasikan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2024 untuk membeli beberapa alat kesehatan (Alkes) di RSUD dr. Abdoer Rahem (RSAR) Situbondo. Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Beberapa Alkes yang akan dibeli, yakni infuse pump tiga unit, syringe pump dua unit, EEG (electro encephalo graph) satu unit, ECG (elektro kardiograf) dua unit, mesin anasthesia satu unit, bed side cap lima unit, pasien monitor tiga unit.

BACA JUGA :
Pemkab Situbondo Gelontorkan Anggaran Rp 3,3 Miliar untuk Dukung Realisasi Penyaluran BLT DBHCHT

Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, dokter Roekmy Prabarini Ario membenarkan, semua Alkes tersebut dibeli dengan menggunakan anggaran DBHCHT Tahun 2024.

“Alhamdulillah tahun ini kami mendapat alokasi DBHCHT sekitar Rp2,3 miliar. Kami pergunakan untuk membeli beberapa alat kesehatan guna menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujarnya, Rabu, 18 September 2024.

dokter Roekmy melanjutkan, beberapa Alkes ini untuk mengganti peralatan yang rusak karena faktor usia dan pemakaian. Harapannya penambahan ini bisa mensupport kamar operasi di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

BACA JUGA :
Disokong Anggaran DBHCHT, RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo Segera Buka Layanan Terapi Oksigen Hiperbarik

“Dengan berbagai peralatan tersebut minimal waktu tunggu operasi lebih elektif dan cepat. Untuk pembelian pasien monitor rencananya kami ditempatkan di ruang ICU. Sebab memang alat yang ada masih kurang,” tegasnya.

Fungsi EEG sendiri, kata dr. Roekmy untuk mendeteksi sinyal listrik dari otak guna mendiagnosis pasien dengan kejang. Alat tersebut nantinya bakal ditempatkan di poli klinik saraf.

BACA JUGA :
Bupati Karna SuswandiBuka Festival Kopi dan Tembakau 2024

“Alat EEG ini untuk menggantikan alat EEG yang lama rusak karena faktor usia dan pemakaian juga,” bebernya.

Semua Alkes ini, sambung Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, masih dalam proses sistem pengadaan. “Jadi barangnya masih on proses. Barang belum datang,” pungkasnya.