Pemerintahan

Jelang Nataru, Sinergi Disparbudpora dan BPBD Cegah Bencana Hidrometeorologi

Editor PB
×

Jelang Nataru, Sinergi Disparbudpora dan BPBD Cegah Bencana Hidrometeorologi

Sebarkan artikel ini
Disparbudpora Bondowoso
Mulyadi, Ka disparbudpora Bondowoso saat dikonfirmasi. Kamis, 19/12/2024.( Foto. Dok : Yuniar/Portalbangsa)

Bondowoso, PORTALBANGSA. CO. ID -Pemkab Bondowoso melalui Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) setempat mengantisipasi bencana Hidrometeorologi di tempat-tempat wisata selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Kepala Disparbudpora Bondowoso, Mulyadi mengatakan, menjelang Nataru intensitas hujan semakin meningkat. Ditambah lagi, bulan Desember masih rentan terjadi bencana hidrometeorologi.

Maka dari itu, pihaknya telah bersinergi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk meningkatkan keamanan para wisatawan.

BACA JUGA :
Jelang Akhir Tahun Kadivre, Mengadakan Lawatan ke Pejabat KPH Bondowoso

“Kami sudah memetakan objek wisata mana saja yang rawan terjadinya bencana. Bahkan sudah disosialisasikan juga, titik-titik mana yang rawan serta menambah personil keamanan di tiap objek wisata,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2024).

Menurutnya, salah satu objek wisata di daerah Kecamatan Ijen menjadi paling rawan ketika masuk pada puncak musim penghujan.

BACA JUGA :
Satgas TMMD Ke-116 Bondowoso Lakukan Sholat Maghrib Berjamaah

Untuk tingkat kunjungan wisatawan pada Nataru tahun ini, Mulyadi tidak berharap terlalu banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu.

“Mengingat cuaca saat ini, yang tahun sebelumnya musim penghujan mundur setelah tahun baru. Untuk saat ini, prediksinya, puncak musim penghujan ada di akhir bulan Desember. Itu juga sangat berpengaruh pada tingkat kunjungan di sektor wisata kita,”

BACA JUGA :
Peringati Hari Koperasi, Ribuan Masyarakat Ikuti JJS

Meski begitu, pihaknya tetap akan berupaya meningkatkan serta memberikan kenyamanan dan keselamatan para wisatawan yang berkunjung menikmati keindahan Kota Tape.

“Tidak perlu ada persiapan khusus. Kita jual objek wisata ke masyarakat itu apa adanya seperti ini, baik itu ada even atau tidak,” katanya,