Banyuwangi, PORTALBANGSA.CO.ID – Tinggal menghitung bulan lagi masa jabatan Bupati Ipuk berlangsung, akan tetapi PR besar Bupati Ipuk masih sulit diselesaikan dan dituntaskan.
PR besar itu diantaranya revitalisasi pasar Banyuwangi dimana desainnya bermasalah dan belum terselesaikan ya komitmen menampung 228 PKL dalam revitalisasi tersebut, sehingga menjadi api dalam sekam kedepannya.
Belum lagi masalah tambang emas Tumpang Pitu Dimana tiap tahunnya menghasilkan 120 ribu ons emas, atau BSI dalam satu tahun pendapatannya 10 trilyun dari gunung tumpang Pitu, dan sampai saat ini belum ada sumbangsih buat PAD dan juga ketidak jelasan berapa jumlah saham dalam tambang tersebut juga masih simpang siur, belum lagi harga saham yang terus menurun mengingat MDKA gabungan perusahaan tambang yang menjadi satu, sehingga satu sama lain akan mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.
Belum lagi sampah, tiap hari sampah yang harus diolah mencapai 200 ton akan tetapi kita tidak punya TPA pasca TPA bulusan ditutup, bahkan alasan kita mendapatkan Piala Adipura adalah terkait penanganan sampah, akan tetapi tim piala Adipura diarahkan untuk meninjau TPST Songgon, harusnya TPA yang ditinjau adalah Gintangan yang didemo warga atau sekarang Rogojampi yang juga mau didemo warga.
Bersambung…
Direktur Pusat Kajian Pembangunan Strategis(PUSKAPTIS)
Mohamad Amrullah,S.H.M.Hum
Penasehat Hukum Paguyuban Pasar Banyuwangi Joko Tole.