Trenggalek, PORTALBANGSA.CO.ID – Hadir dalam kegiatan pentas seni dan gebyar UMKM Desa Sengon, Kecamatan Bendungan di Desa Wisata Gua Biru, Minggu (8/10), Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., ME., serukan kebangkitan perempuan.
Penggiat perempuan dan UMKM itu berharap perempuan semakin sadar akan kekuatannya. Dalam kegiatan itu Novita Hardini mencoba menyadarkan, ternyata separuh lebih jumlah penduduk Indonesia itu adalah perempuan. Merujuk angka ini, maka tidak mungkin perempuan tidak berperan dalam kemajuan bangsa.
Presiden sempat mengatakan bawasannya Indonesia telah memasuki gerbang kemajuan. Untuk itu dalam kesempatan itu, Master Of Ekonomic UIN SATU itu mengajak peran besar perempuan bisa memanfaatkan momentum ini, untuk menjadikan bangsa ini mendapatkan kemajuannya atau hanya berdiri menjadi bangsa yang berkembang. Menurutnya perempuan bisa mengambil peran dalam meningkatkan kapasitasnya maupun perannya dalam menyiapkan generasi penerus menjadi generasi yang bekualitas. “Perempuan harus belajar, punya hp gunakan untuk belajar, baca buku,” katanya.
Hari ini saya mengunjungi desa wisata yang ada di Gua Biru di Desa Sengon, kali ketiga saya kembali di sini dan hari ini kebetulan acaranya adalah gebyar UMKM dan pesta seni dimana maksud dari acara ini saya lihat untuk melestarikan budaya bagi anak-anak muda.
Ditanya mengenai upayanya mendorong perempuan untuk mau bangkit bersama, Founder UPRINTIS Indonesia itu menuturkan alasannya, “agar perempuan itu juga jadi mitra yang selaras dimulai dari lingkup keluarga,” kata Novita.
Jadi dari lingkup keluarga itu ada suami, ada ibu, ada anak. Posisi ibu ini harus terus di isi dengan ilmu pengetahuan, agar bisa menjadi ibu yang baik dalam mendidik anak. Maupun mitra yang baik dalam mendukung karier suami. Dan juga bisa meningkatkan peran dirinya sebagai masyarakat Indonesia yang tidak hanya berjuang di lingkup keluarga saja, tapi juga perduli atas perjuangan di lingkungan maupun desanya.
Mulai dari kebersihan lingkungan dan yang lainnya untuk diadvokasikan kepada pemerintah desa setempat. Itu yang harus saya encourage (dorong). “Perempuan harus tahu bagaimana memperjuangkan desanya, kecamatannya, daerahnya dan bagaimana membuat negara Indonesia yang dulu diperjuangkan dari penjajahan hingga hari ini kita sudah merdeka, harus bisa terus merdeka. Yang sebenar-benarnya merdeka itu bagaimana perempuan itu terus berjuang,” tandas Novita Hardini. (Sugiyanto)